Badan Penerbitan dan Pers Mahasiswa
Nuansa, Kompas Mahasiswa, Express

UN Bukan Indikator Keberhasilan Proses Pendidikan

Label:

Selama ini, angka-angka kuantitatif yang didapat siswa dalam proses pembelajaran dijadikan tolok ukur untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang disampaikan. Begitu pula dengan nilai Ujian Nasional (UN). Sekolah-sekolah menggunakan nilai UN sebagai acuan untuk masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya. Nilai UN dianggap dapat menginterpretasikan kemampuan siswa.

Berdasarkan Keputusan BSNP Nomor 1513/BSNP/XII/2008, tahun ini pemerintah pusat mematok nilai rata-rata minimal 5,50 untuk semua pelajaran yang diujikan. Nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan 4,25 untuk mata pelajaran lain. Standar minimal tersebut naik daripada tahun kemarin. Jika pemerintah menginginkan peningkatan kualitas pendidikan, maka kurang bijaksana apabila hal itu ditempuh dengan cara menaikkan standar kelulusan.

Beberapa siswa menganggap standar minimal yang ditentukan pemerintah terlalu tinggi, sehingga siswapun harus bekerja ekstra. Usaha tersebut dimulai dari menambah jam belajar di sekolah maupun di luar sekolah. Ironisnya, proses belajar selama 3 tahun di sekolah hanya ditentukan dalam waktu 4 hari. Nilai UN tidak semata-mata dapat dijadikan indikator keberhasilan proses pendidikan.

Indikator keberhasilan suatu proses belajar mengajar sebenarnya adalah sejauh mana pemahaman terhadap pelajaran-pelajaran yang diberikan kepada mereka dan bagaimana mereka mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Bukan dilihat dari nilai yang mereka dapatkan. Nilai hanya bersifat kuantitatif, tidak bersifat kualitatif.

Seperti yang dinyatakan oleh Ki Hajar Dewantara “Pendidikan umumnya berarti upaya untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak, menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.” Pendidikan bukanlah proses mentransfer kata-kata, tetapi membekali ilmu kepada mereka melalui konsep pemahaman kepada mereka, agar terbentuk individu yang lebih baik. Jangan jadikan pendidikan hanya sebagai investasi negara dan iklan program para caleg saja. Namun, jadikanlah pendidikan negeri ini sebagai salah satu pembangun infrastruktur negara. Nisrina

0 komentar:

Posting Komentar

BP2M WEB BLOG

Foto saya
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Nuansa Kompas Mahasiswa Express

Followers